Subscribe:

Cara Peneropongan Telur

TECHNIC PENG-OPERASI-AN MESIN TEROPONG TELUR

Alat Teropong Telur - Anwar Peternak
Alat Teropong Telur - Anwar Peternak

Alat Teropong Telur - Anwar Peternak
Alat Teropong Telur - Anwar Peternak



Peneropongan telur merupakan salah satu hal yang rutin dilakukan peternak pembibit (ayam, itik, puyuh) maupun sebagai Pedternak Ayam Petelur. Memang, belum semua peternak terbiasa dengan aktivitas ini. Padahal candling sangat penting untuk memastikan apakah telur yang dierami indukan perlu diteruskan atau tidak. Kalau sejak awal sudah diketahui infertil, apalagi semua telur, pengeraman bisa segera dihentikan, sehingga waktu bisa dimaksimalkan untuk mengawinkan kembali dengan pejantan..


Usahakan peneropongan ini selesai dalam waktu 20-30 menit, agar telur tidak menjadi dingin (Lebih cepat lebih baik)Untuk telur yang masa pengeramannya 21 hari atau lebih, misalnya ayam (21 hari), lovebird (23 hari), atau itik (28 hari), peneropongan bisa dimulai pada hari ke-3 s/d hari ke-18. Setelah itu tidak perlu dilakukan peneropongan lagi, kecuali tiga hari menjelang menetas. Misalnya ayam menetas pada hari ke-21, maka peneropongan terakhir bisa dilakukan pada hari ke-18. Setelah itu jangan melakukan candling lagi, karena tiga hari terakhir telur harus berada pada posisi yang tetap.Untuk telur burung berkicau, dengan masa pengeraman bervariasi12 – 16 hari, peneropongan pertama bisa dimulai pada hari ke-5. Sedangkan peneropongan hari terakhir dilakukan tiga hari sebelum menetas. Murai batu, misalnya, memiliki masa pengeraman sekitar 14 hari, burung pleci 12 hari, burung puyuh 16 hari, dan seterusnya.

1. Peneropongan pertama dimaksudkan untuk mengetahui apakah telur yang ditetaskan dalam mesin tetas, atau dierami induknya di kotak sarang, fertil (subur) atau infertil (gabuk). Apabila ternyata infertil,      telur harus segera dibuang (digoreng juga masih enak dan aman dari sisi kesehatan.

2. Candling untuk kedua kalinya, misalnya 3-5 hari berikutnya, maka telur yang semula fertil memiliki dua kemungkinan. Pertama, embrio tumbuh berkembang dan denyut jantungnya terlihat jelas. Kedua, embrio diam saja alias mati muda di dalam telur. Telur dengan embrio yang mati juga harus dibuang karena di dalamnya terkandung gas ammonia yang bisa mencemari mesin tetas atau kotak sarang.

3.  Candling yang terakhir, atau 3 hari menjelang menetas, juga dimaksudkan untuk memantau apakah embrio masih hidup atau sudah mati, pada saat itu, jika masih hidup, embrio sudah menjadi janjin yang memiliki organ tubuh lengkap, seperti paruh, sayap, dan kaki.

Cara meneropong telur
Agar isi di dalam telur bisa terlihat jelas, maka ruangan sebisa mungkin dibuat gelap, ambil telur dari inkubator (mesin penetas). Jika dierami induknya, maka pengambilan telur dari kotak sarang dilakukan saat induk keluar dari sarang saat mencari makan atau minum.
Apa yang bisa dilihat
Setelah telur diletakkan di bagian atas alat teropong, kita bisa melihat bayangan mengenai isi di dalam telur tersebut.

TELUR FERTIL  (Telur yang di Buahi )

Telur yang fertil (bagus) 
Anwar Peternak ayam Petelur
Anwar Peternak ayam Petelur
Lihat Gambar yang di sebelah kiri merupakan TELUR FERTIL, di tandai dengan adanya NOKTAH MERAH yang merupakan EMBRIO MUDA, di sertai dengan sejulmlah Pembuluh Darah. Gambar inilah yang biasanya dapat di lihat pada Candling Pertama (Peneropongan Telur dengan Alat Teropong telur), ketika Telur sudah di Erami oleh Induknya / keluar dari Induknya selama 3-5 Hari. 

Sedangkan Gambar di sebelah Kanan, juga TELUR FERTIL, dimana EMBRIO-nya sudah membesar, memenuhi ruangan Kuning Telur (YOLK) dan Mengambang di atas Putih Telur (Albumin). Gambar ini kami ambil pada saat Telur sudah di masukkan dalam Mesin Tetas Telur Produk kami selama 2 (dua) Minggu.

TELUR INFERTIL ( Telur yang tidak di buahi )

TELUR INFERTIL ( Telur yang tidak di buahi / Bakal Calon Gagal )
Anwar Peternak
Anwar Peternak
Telur di sebelah kanan tidak berisi apa-apa, yang berarti gabuk alias infertil, atau tidak mengandung sel benih (embrio). Gambar ini bisa dilihat ketika telur sudah dierami selama 5-6 hari.

terkadang yang terlihat bukan telur FERTIL, bukan juga telur INFERTIL, tetapi seperti terlihat pada gambar di sebelah kiri. Ada titik darah (semacam noktah), tetapi tidak ada pembuluh darah. Ini menunjukkan telur yang sebenarnya TELUR FERTIL, tetapi Embrio mati muda di dalam telur.

Telur yang terkena Bakteri
Anwar Peternak
Anwar Peternak
Gambar di sebelah kiri menunjukkan adanya sebuah cincin pada telur yang berusia 5-6 hari. Cincin ini di bentuk oleh Bakteri yang terkonsentrasi dan menyerang membran telur. Hal ini bisa terjadi pada saat awal bertelur, bisa juga pada saat awal di Erami oleh Induk. Gambar di sebelah kanan menunjukkan Cincin Bakteri menyerang Embrio Muda, sehingga mati di dalam Telur.

Semoga Panduan ini Dapat membantu anda dalam Proses Pengembang Biakkan Hewan Ternak Kesayangan Anda.
Anwar Peternak
Anwar Peternak

0 komentar:

Posting Komentar

Klip Microcontroller - Anwar

 
back to top